Sunday 23 October 2022

Puisi: Malam yang Kebiru-biruan

kecemasan tergelincir dari atas bulan yang berwarna katastrofi. & pecah berkeping-keping. jadi sampah pikiran berbau tragikomedi, jadi sumpah serapah, & jadi bebunyian melankolis tak ritmis yang nyaring tak terdistorsi.

hanya seorang tuli yang tak tahu kebisingan adalah rahim yang memperanakkan segala umpatan—tapi ia jelas lebih tahu: kesunyian jauh lebih mengerikan. & mencurigakan. & memualkan & merisaukan & meresahkan & memuakkan & menggelisahkan.

di puncak omong kosong, bulan sinari seorang tua dengan kegusarannya yang bergetar-getar sedang sibuk sembunyikan kecemasan di senar gitar, di kanvas lukisan, di tuts piano, di pot tanaman, di buku-buku tebal, di film-film monumental. pikiranku menodong tanya kepada apa-apa yang tak pernah ada & tak pernah dilahirkan: kira-kira, berapakah harga ketenangan? apakah bisa ditukar dengan kematian?

(2022)