Thursday 2 September 2021

Puisi: Le Mythe d'Icare

The Fall of Icarus (between 1636-1638) by Jacob Peter Gowy
/1/

pantheon hancur lebur, serupa Yunani kontemporer yang dihantam inflasi. namun akan aku ceritakan kembali, perihal Yunani Kuno: Homer; Diogenes dari Sinope; Thales dari Miletus; Xenophanes dari Colophon; Alcmaeon dari Croton; Zeno dari Elea; Tyrtaios dari Sparta; Archilochos dari Paros; Solon dari Athena.

/2/

akan aku ceritakan kembali, romantika: Hipponax dari Ephesos; Stesichoros dari Himnera; Sappho dari Mytilene; Anakreon dari Teos; Pindar dari Thebes; Aeschylus, Sophocles, Euripides, Alkaios, Mytilene, Aesop, Hesiod, Herodotus, Thucydides, Demosthenes, Menander, Socrates, Aristoteles, Pythagoras sampai pada tokoh-tokoh Grika yang tak pernah dianggap ada.

/3/

o sayang, betapa kita dan Mitologi Yunani pernah benar-benar bernyawa, benar-benar menyala kemudian padam—setelahnya, Sisyphus berhenti mendorong batunya—setelahnya, Apollo larut dalam tangisnya hingga menenggelamkan Dionysus beserta kemabukannya.

/4/

setelahnya, langit-langit di atas Zeus yang gagah tiba-tiba ambruk—lautan-lautan yang tenang di tengah-tengah Poseidon, karam—dunia-dunia bawah di bawah Hades perlahan-lahan mengirap tanpa sisa.

/5/

di kegelapan bumi, seumpama bunga, cahaya layu tepat di atas tangkainya sendiri. semasih bunga daffodil menandai kelahiran kembali. sekali lagi, Hiraeth tersesat di sayu matamu; seperti pengembara yang tak ingin pergi.

/6/

setelahnya, bunga iris dari Elysium berguguran saat musim semi, memudarkan simposium & waktu—setelahnya, api yang telah dicuri Prometheus hilang seperti Atlantis—yang ditulis oleh Plato dalam buku Timaeus & Kritias yang melegenda.

/7/

mungkin benar, bahwa beberapa kota yang hilang—terlalu indah untuk ditemukan kembali. mungkin juga benar, ternyata beberapa hal terlalu sempurna untuk menjadi nyata di muka bumi.

/8/

namun adakah musim semi bagi air mataku yang mengalir, lalu membanjiri kolam tempat tenggelamnya Narcissus beserta obsesinya sendiri? dari Athena sampai ke Kreta, bulan menyinari kemenangan Sparta. dengan lilin & bulu, aku menantang takdir & gravitasi.

/9/

o sayangku, di sisa-sisa detik yang tersisa dari waktuku—aku memutar piringan hitam petanda nostalgia: terbang menuju ibu kota hatimu adalah kejatuhan yang disengaja.

/10/

& pada akhirnya, segala yang bermula pasti berakhir—akhir dari puisi ini, aku hanya ingin berkata: bahwa aku mencintaimu lebih dari aku mencintai Yunani dengan segenap mitologinya; bau garam di Laut Aegea; sinar matahari, kejatuhanku & diriku sendiri.

(2021)