Thursday 1 September 2022

Mitos Penciptaan à la Mitologi Yunani: Hesiodos, Homeros, & Orfisme (Esai Translasi)


Artwork by Tony Futura

Artikel ditulis oleh Marta Fatica, Ph.D dalam Bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Mochammad Aldy Maulana Adha.

Tidak ada mitos penciptaan yang tunggal dalam mitologi Yunani. Hesiodos, Homeros, & Orfisme—mereka menarasikan mitos-mitosnya tentang bagaimana dunia, para dewa, & manusia tercipta—dengan versi yang berbeda-beda.

Mitos penciptaan adalah bagian fundamental dari semua agama & mitologi. Menjelaskan 5W + 1H dunia diciptakan, & meletakkan fondasi untuk mitologi yang terkonstruksi dengan baik. Di beberapa kebudayaan, kisah penciptaan bersifat konkret & terekam dengan apik, seperti dalam Kitab Kejadian yang digunakan oleh kepercayaan Abrahamik. Namun, di Yunani kuno, mitos penciptaan, seperti banyak mitos Yunani lainnya, sangat bervariasi & berbeda-beda satu sama lainnya. Hesiodos mengisahkan mitos penciptaan yang paling lengkap & terkenal, sedangkan tradisi Homeros menciptakan jembatan antara tradisi yang lebih tua dengan Hesiodos. Tradisi Orfik, atau Orfisme, memberikan penjelasan yang sangat berbeda tentang penciptaan dunia & umat manusia.

Berikut adalah variasi mitos penciptaan Yunani, seperti yang diriwayatkan melalui tradisi Hesiodos, Homeros, & Orfisme.

Mitos Penciptaan Yunani: Hesiodos & Mitos Penciptaan Pertama

Pseudo-Seneca (now thought to be a bust of Hesiod), via Museo Archeologico Nazionale di Napoli
Kisah lengkap pertama tentang mitos penciptaan Yunani dapat ditemukan dalam buku Theogony/Theogonia (circa 7-8 SM) karya Hesiodos—di buku itu ia menggambarkan penciptaan dunia, para dewa-dewi, & umat manusia melalui medium puisi. Antologi puisi tersebut adalah yang paling menonjol dari buku-bukunya yang lain, bahkan menjadi mitos penciptaan yang terpanjang & komprehensif. Dimulai dengan Hymn to the Muses, Theogony menceritakan kisah alam semesta yang dimulai ketika hanya ada satu kondisi primordial, hingga penciptaan wanita. Puisi Hesiodos lainnya, Works and Days, berisi mitos tentang penciptaan pria & wanita, tetapi secara keseluruhan bukan merupakan mitos penciptaan.

Hesiod and the Muse by Gustave Moreau, 1891, via Museum d’Orsay
Pada mulanya, hanya ada Chaos, kondisi primordial. Keunggulan Chaos sebagai kondisi primordial & mendahului makhluk primordial adalah signifikan secara mitologis & secara filosofis. Dari Chaos muncullah Gaia (Tanah/Bumi), Tartarus/Tartaros (Dunia Bawah), Eros (Gairah/Hasrat), Erebus/Erebos (Kegelapan), & Nyx/Niks (Malam). Mereka kemudian menciptakan makhluk primordial lain, seperti Hemera (Siang), Uranus (Langit/Surga), & Pontus (Laut).

Gaia menjadikan putranya, Uranus, sebagai suaminya & melahirkan Dua Belas Titan, serta enam anak yang mengerikan. Uranus memenjarakan anak-anaknya yang mengerikan, yang membuat Gaia sangat murka. Untuk menghukum Uranus, Gaia meminta anak-anak Titannya untuk menyerang ayah mereka dengan sabit. Ini memulai siklus anak menggulingkan ayah, yang dikenal sebagai 'Mitos Suksesi.' 'Mitos Suksesi' diulang beberapa kali dalam Theogony, serta dalam mitologi Yunani.

Birth of Venus by William Bouguereau, 1879, via Museum d’Orsay
Chronos/Kronos (titan waktu), Titan termuda, mengebiri & menggulingkan ayahnya atas nama ibunya, & para Titan menggantikan Uranus sebagai penguasa alam semesta. Ketika Kronos mengebiri ayahnya, alat kelamin Uranus jatuh ke laut & berubah menjadi buih laut. Dari buih laut ini muncullah Aphrodite/Afrodit (dewi cinta, kecantikan, seksualitas, kenikmatan, & prokreasi), entah di pulau Cythera atau Siprus, yang merupakan pusat pemujaan dewi-dewi.

Saturn by Francisco Goya, 1823, via Museo Nacional del Prado
Kronos & Rhea/Rea (titan kesuburan, keibuan, & keturunan) kemudian memiliki enam anak: Hestia (dewi perapian & keluarga), Poseidon (dewa laut, gempa bumi, & kuda), Hera (dewi pernikahan & perempuan), Hades (dewa dunia bawah & kekayaan), Demeter (dewi kesuburan, panen, & tanaman), & Zeus (dewa langit & petir). Ketika Kronos menggulingkan ayahnya, ia tahu bahwa salah satu anaknya ditakdirkan untuk menggulingkannya & para Titan sebagai penguasa alam semesta. Untuk mencegah hal ini, Kronos melahap lima anak pertamanya begitu mereka terlahir. Rea tentu murka, lantas ia, bersama dengan Gaia yang juga marah karena Kronos memenjarakan saudara-saudaranya yang mengerikan, menyusun rencana untuk menggulingkan Kronos. Ketika Zeus lahir, Rea menyembunyikannya & memberi Kronos batu untuk ditelan. Zeus kemudian bisa tumbuh besar & bersembunyi dari ayahnya yang paranoid. Akhirnya, dengan bantuan para Titan lainnya, Rea & Zeus memaksa Kronos untuk memuntahkan anak-anaknya yang lain.

Zeus & saudara-saudaranya, bersama dengan anak-anak Gaia yang mengerikan, melawan para Titan dalam apa yang dikenal sebagai Perang Titan: Titanomachy/Titanomakhia. Perang berlangsung selama sepuluh tahun & berakhir dengan ditetapkannya para dewa Olympian sebagai penguasa langit & bumi. Para Titan yang berpihak pada dewa-dewi Olymphus/Olympian diberi hadiah, sedangkan sisanya dilemparkan ke Tartarus/Tartaros. Titanomakhia adalah kelanjutan dari 'Mitos Suksesi,' tatkala Zeus menggulingkan ayahnya. Menurut tradisi ini, Zeus ditakdirkan untuk digulingkan oleh putranya melalui Metis, yang dia hindari dengan menelannya & melahirkan Athena.

Pandora by Odilon Redon, 1912 via National Gallery of Art, Chester Dale Collection
Meskipun Theogony tidak menggambarkan penciptaan pria, tetapi ia menceritakan tentang penciptaan wanita. Pandora, wanita pertama, diciptakan sebagai hukuman bagi pria oleh Zeus & para dewa. Prometheus, salah satu Titan yang berpihak pada dewa-dewi Olympian, tidak mematuhi Zeus & malah membantu umat manusia dengan memberikan api. Zeus memutuskan untuk menghukum Prometheus & manusia karena kecerobohannya sendiri. Maka, para dewa, khususnya Hephaestus/Hefaistos & Athena, menurukan Pandora kepada umat manusia. Hesiodos menyatakan bahwa Pandora, & kaum wanita pada umumnya, itu jahat & menyebabkan penderitaan bagi pria. Dengan kisah Pandora, Hesiodos menceritakan mitos penciptaan, dari kelahiran para dewa hingga manusia purba di dalam Theogony.

Dalam Works and Days, puisinya yang lain, Hesiodos menyatakan bahwa umat manusia diciptakan berkali-kali oleh para Titan & dewa-dewa Olympian. Para Titan menempa Zaman Keemasan manusia, & para dewa Olympian menempa Zaman Perak, Zaman Perunggu, Zaman Pahlawan, & Zaman Besi. Hesiodos menceritakan apa yang terjadi pada setiap generasi manusia hingga generasi saat ini, Zaman Besi. Zaman Pahlawan adalah generasi manusia dalam Iliad/Ilias & Odyssey/Odisseia karya Homeros. Works and Days melengkapi mitos penciptaan à la Hesiodik.

Homeros: Genealogi yang Berbeda untuk Para Dewa

Portrait Bust of Homer, 2nd Century BC via The British Museum
Homeros, mungkin bisa dikatakan sebagai penyair Yunani paling terkenal, ia adalah penyair buta pseudo-legendaris yang dikaitkan dengan Iliad & Odyssey. Kini dipahami oleh sebagian besar akademisi bahwa Homeros sebagai manusia tidaklah nyata, karya-karya yang dikaitkan dengannya adalah puncak dari tradisi lisan selama bertahun-tahun. Tradisi Homeros tidak memiliki mitos penciptaan yang berkembang sepenuhnya, tetapi menyebutkan penciptaan para dewa. Ada dua cara utama untuk melihat bahwa tradisi Homeros & Hesiodik itu berbeda.

Female Figures from the Parthenon, 438-432 BC, via The British Museum
Dalam Iliad, epos Homeros tentang Perang Troya, Afrodit adalah putri Zeus & Dione.  Dalam Book V, Afrodit digambarkan berlari ke ibunya, Dione, setelah terluka dalam pertempuran. Ini merupakan asal muasal yang sangat berbeda untuk Afrodit, yang Hesiodos gambarkan lahir dari buih laut setelah kejadian pengebirian Uranus. Tradisi Hesiodik adalah versi Afrodit yang lebih dikenal luas & lebih bisa diterima secara luas.

Jupiter Beguiled by Juno on Mount Ida by James Barry, 1799, via The Graves Gallery
Perbedaan paling kentara adalah tradisi Homeros mengenai asal usul para dewa. Selama "Penipuan Zeus" dalam Book XIV, Hera dua kali mengacu pada Oceanus/Okeanos (titan lautan & samudra) & Typhus/Typhon sebagai pasangan primordial, bukan Gaia & Uranus. Menurut Theogony, Okeanos & Typhon adalah para Titan yang melahirkan dewa sungai & laut. Kedua referensi ini menunjukkan distingsi besar antara tradisi Hesiodik & Homeros tentang mitos penciptaan Yunani.

Tradisi Okeanos & Typhon, dua dewa air, yang disebutkan dalam Iliad bisa menjadi rujukan ke mitos penciptaan Yunani sebelumnya: mitos Eurynome/Eurinome. Dalam mitos penciptaan ini, Eurynome & Ophion/Ofion muncul dari Chaos (kekacauan) & menciptakan telur kosmik—dari telur itu dunia & para dewa tercipta. Ada hubungan antara Okeanos-Typhon & kisah penciptaan Eurynome, & tradisi Homeros dapat dilihat sebagai kelanjutan dari mitos penciptaan ini. Tradisi-tradisi ini mendahului Theogony & Works and Days karya Hesiodos, yang memperjelas perbedaan-perbedaan antara mitos penciptaan.

Tradisi Orfik: Mitos Penciptaan yang Sangat Berbeda

Orpheus and Eurydice by Auguste Rodin, 1893, via The Metropolitan Museum of Art
Orfisme adalah agama misterius dari Yunani yang katanya didirikan oleh Orpheus/Orfeus, seorang penyair legendaris. Mitos & agama penciptaan Orfik secara keseluruhan berkisar pada dewa Dionysus/Dionisos & kebangkitannya, bersama dengan reinkarnasi jiwa. Tidak ada satu teks yang mengikatnya sebagai agama, tetapi himne & catatan tentang Orfisme memungkinkan kita untuk memahami mitos penciptaannya.

Karena tidak ada teks tunggal dalam Orfisme, banyak variasi dari mitos penciptaan ini. Banyak intelektual percaya bahwa Orfisme dipengaruhi oleh ide-ide Timur, yang sejalan dengan keyakinan bahwa Dionisos adalah dewa asing.

Dalam mitos penciptaan Orfik, Chronos/Kronos, personifikasi primordial waktu, menciptakan Aether/Aither (Langit), Chaos (Kekacauan), & telur-kosmik-perak. Dengan pendekatan ini, tradisi Orfik dari telur kosmik hampir identik dengan mitos penciptaan Eurynome. Penting untuk dicatat bahwa Kronus & Kronos adalah dua entitas yang terpisah. Dari telur kosmik muncul Phanes/Fanes, juga dikenal sebagai Eros, Phanes-Dionysus/Fanes-Dionisos, & Protogynous/Protogonos. Fanes kemudian melahirkan apa yang di Hesiod adalah makhluk primordial, pertama Niks & kemudian Gaia, Uranus, dll. Sehingga, dalam mitos penciptaan Orfik, Fanes adalah pencipta dunia, bukan Chaos.

Bacchus by Caravaggio, 1597, via The Uffizi Gallery Museum
Tokoh kunci dalam Orfisme, Dionisos, awalnya lahir sebagai putra Zeus & Persephone/Persefone—& bernama Zagreus. Zeus menunjuk Zagreus sebagai penggantinya. Ini menandai perbedaan pertama dari mitos penciptaan Hesiodik, yang berfokus pada 'Mitos Suksesi.' Dalam tradisi Hesiodik, Zeus tidak ingin digantikan & menghindari penggulingan kekuasaan oleh putranya.

Hera, cemburu karena Zagreus disebut sebagai penerus Zeus, meyakinkan para Titan untuk membunuh anak itu. Para Titan merobek & memakan Zagreus. Sebagai hukuman, Zeus menyerang para Titan dengan petirnya, mengubahnya menjadi abu, & mengambil jantung Zagreus.

Dalam beberapa kisah kebangkitan Dionisos, Zeus menghamili Semele dengan jantung Zagreus, & Semele pun melahirkan Dionisos. Di tempat lain, Zeus menanamkan jantung ke pahanya sendiri, & dari situ Dionisos pun lahir. Ada juga kisah tentang dewa lain, Athena & Apollo, yang berperan dalam kebangkitan Dionisos & mendapatkan gelar khusus dalam agama Orfisme. Mitos Orfik memiliki kesamaan dengan asal-usul Dionisos yang lebih 'tradisional', yang selalu berputar-putar di sekitar narasi dewa yang dilahirkan sebanyak dua kali.

Orphic Gold Pendant, 3rd Century BC, via The British Museum
Di Orfisme, umat manusia diciptakan dari abu para Titan & Zagreus. Kisah penciptaan ini mengilhami umat manusia dengan unsur keilahian. Tradisi Orfik menyatakan bahwa jiwa manusialah yang ilahi—sebab berasal dari abu Zagreus, sedangkan tubuh manusia penuh dosa sebab berasal dari abu para Titan. Gagasan tentang jiwa ilahi, serta reinkarnasinya, adalah inti dari ritus & agama Orfisme.

Mitos penciptaan ini sangat berbeda dari mitos Hesiodos, di mana beberapa generasi manusia diciptakan oleh para dewa. Selain itu, perbedaan mencolok antara mitos penciptaan Hesiodos & Orfisme dapat dilihat sebagai perbedaan antara puisi-mitologis & agama. Mitos penciptaan Orfik berfungsi untuk menjelaskan ritus & praktik agama, sedangkan Theogony adalah sebentuk teks yang bernarasi secara puitis.

Mengapa Mitos Penciptaan Ini Berbeda-beda?

Olympus. The Battle of the Giants by Francisco Bayeu, 1768, via Museo Nacional del Prado
Agama di Yunani kuno adalah kumpulan sekte, praktik, & kepercayaan yang memiliki dewa & mitos yang tumpang tindih. Saat pengaruh baru datang-pergi, dewa & cerita masuk ke dalam kanon Yunani & menciptakan mitos yang kontras. Perbedaan antara ketiga mitos penciptaan ini, & berbagai mitos lainnya yang ditemukan di Yunani kuno, dapat dikaitkan dengan kurangnya agama yang bersifat tunggal atau kurangnya sumber yang bisa dijadikan pegangan utama.

*****

Sumber Literatur
How Did the World Begin? 3 Greek Creation Myths – TheCollector: https://www.thecollector.com/greek-creation-myths/